Minggu, 13 Februari 2011

Keelokkan dan Mitos Burung Kuntul dan Blekok

Oleh : Handayani

Siapa yang tahu burung Kuntul? Burung yang sewaktu terbang lehernya membentuk seperti huruf "s" dan tidak diluruskan. Burung Kuntul adalah sebutan untuk burung dari keluarga Ardeidae. Burung ini berkaki panjang, berleher panjang, dan tersebar di seluruh dunia.

Apakah sama dengan burung Blekok? Kuntul (Bubulcus ibis) dan blekok (Araeola speciosa) adalah dua jenis burung hampir sama tetapi berbeda. Perbedaan yang terlihat dari kedua jenis burung ini adalah burung blekok relatif lebih kecil, bulu punggungnya berwarna hitam dan coklat didadanya. Sedangkan burung kuntul warna bulunya didominasi putih, tubuhnya agak besar dan mempunyai punggung berwarna jingga.



Kuntul dan Blekok adalah dua jenis burung yang keberadaannya mendominasi di Srondol Indah, Banyumanik, Semarang. Burung itu telah mencipta ruang yang indah dan damai. Habitat burung Kuntul dan Blekok yang berkembang biak dan menetap di Srondol menjadi pemandangan tersendiri yang memang dicari. Burung-burung tersebut telah membangun habitatnya tanpa ada rekayasa dari tangan-tangan manusia, sehingga terlihat begitu alami dan menambah kekaguman pada Sang Maha Pencipta. Terlebih, habitat sebenarnya burung Kuntul dan Blekok di sawah, rawa, daerah berair,tambak dan mangrove. Sedangkan di Srondol Indah adalah sebuah tempat yang ramai lalu lintas tetapi mereka tetap nyaman tinggal di sana.

Setiap subuh baik sendirian atau dalam kelompok tersebar burung-burung ini terbang mencari sarapan. Mereka terbang ke arah laut karena makanan mereka adalah ikan laut. Sekitar jam delapan pagi burung Kuntul dan Blekok kembali ke habitatnya.

Pada pertengahan 80-an sampai pertengahan 90-an, populasinya sekitar 2.000. Berdiam di pohon-pohon depan markas BR dari ujung gang Jl Kyai Mojo sampai depan puskesmas Srondol. Berdiam di sekitar 25 pohon. Saat ini tinggal sekitar 100 ekor dan berdiam di 4 pohon saja. Diperkirakan sebagian besar bermigrasi di sekitar pantai demak yang hutan bakaunya sudah mulai baik. Mereka pindah ke tempat yang lebih dekat dengan tempat mencari makan.

Mitos

Menurut Adi, Prajurit Kepala Asrama Yohanes 400 Raeders mengatakan bila ada burung mati dan jatuh dari pohon menandakan ada seorang personil yang bertugas di daerah telah meninggal dunia. Tidak hanya sekali dua kali kejadian tersebut terjadi beberapa kali dan memang terjadi .

Tak hanya itu, bila Anda menjadi korban timpaan kotoran burung Kuntul dan Blekok maka tidak berapa lama lagi akan berjodoh dengan parjurit asrama Yohanes 400 Raeders. Namun tidak semua korban timpaan kotoran burung Kuntul dan Blekok mengalami hal demikian.

“Saya pernah tertimpa kotoran burung Kuntul dan Blekok. Sudah lama kejadiannya, tetapi sampai sekarang juga belum menikah.,“ tutur Handa, korban timpaan kotoran burung Kuntul dan Blekok ketika perjalanan pulang dari Ungaran.

Berbeda dengan salah seorang prajurit yang tak mau disebut namanya, mengaku bahwa istrinya dulu pernah kejatuhan kotoran burung Kuntul dan Blekok. Tak lama kejadian itu mereka menikah.

Bagi orang yang percaya itu menjadi pertanda bukan hanya kebetulan. Sedangkan bagi orang yang tidak percaya akan hal-hal yang sudah menjadi hak Tuhan maka ia akan menganggap itu hanya sebuah mitos yang berujung pada kesyirikan.[]yn

Penantian Panjang

oleh Handayani Budiman pada 03 Februari 2011 jam 0:46

Tersungkur dalam sujud yang panjang. Perlahan tapi pasti, airmata Zahra meluncur deras. Sesegukan dia dalam doanya. Sejenak ia kembali menelusuri perjalanan panjang yang telah ditempuhnya selama hidup hingga sekarang. namun tiba-tiba airmata itu mengalir lagi dengan deras. lebih deras dari yang pertama. ia semakin sesegukan. hatinya terasa sangat rapuh. Sedih. Sepertinya sangat tersiksa. Entah dia tersiksa karena apa.

Perlahan ia menyeka banjir di pipi dan ingus yang turut memeriahkan kesedihan.Ia tengadahkan tangan sambil berdoa :

Ya Rabb...ampunilah aku..ampunilah aku yang telah lalai kepadaMu..ampunilah aku yang tidak sempurna mensyukuri nikmatMu..ampuni aku atas kebodohanku...ampuni aku atas jauhnya hatiku padaMu..ampuni aku bila lisanku tak banyak berdzikir kepadaMu...ampuni aku bila malam-malamku tak sering kulalui bersamaMu...ampuni aku bila niatku tak tulus mencari ridhoMu...ampuni aku atas semuaaa dosa dan khilafku...Ya Rabb ampuni aku...astaghfirullahal a'dzim.. allahumma anta Rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana 'abduka wa ana 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu a'uudzubika min syarri maa shana'tu abuu-u laka bini'matika'alayya wa abuu-u bidzambii faghfirlii fa innahuu laa yaghfirudzdzunuuba illa anta.



Ya Rabb..aku tahu Engkau tengah menunda terkabulnya doa untukku..aku tahu Engkau tengah mempersiapkan yang terbaikkk untukku..aku tahu Engkau telah membuat skenario hidup terindah untukku..tapi ya Allah akankah Kau tidak mau menyegerakan untukku...Ya Rabb segerakanlah Engkau kabulkan doaku...Engkau paling tahu apa yang mereka tidak tahu..engkau paling tahu apa yang ada jauh di lubuk hatiku..Ya Rabb dengarkanlah doaku..kabulkanlah permintaanku..



Duh Gusti..yang membolakbalikan hati ini..tetapkanlah aku untuk istiqomah di jalanMu...mensyukuri semua nikmat dan karunia dariMu dan sebaik-baik beribadah kepadaMu. Gusti..tetapkanlah aku untuk istiqomah di jalanMu...mensyukuri semua nikmat dan karunia dariMu dan sebaik-baik beribadah kepadaMu. Gusti..Gusti tetapkanlah aku untuk istiqomah di jalanMu...mensyukuri semua nikmat dan karunia dariMu dan sebaik-baik beribadah kepadaMu.

Amiin..


Zahra menyeka kembali airmatanya. Tampak segala asanya kembali bersinar. istighfar panjangnya telah mengguncang dunia. Istighhfar tulusnya membuka lapangan di hatinya. Kini Zahra merasa lega. Allah telah mendengar keluh kesahnya dan memlimpahkan rahmat yang paling sempurna ke dalam hati Zahra. hingga ia mencoba memotivasi diri sendiri. Terus berkarya, mengukir prestasi dan menebar manfaat untuk ummat." pesan Zahra kepada semua yang saat ini Allah belum mengabulkan permintaannya. karena Allah punya skenario terindah untuk hidup kita. Percayalah. Tetap semangat menjalani seni hidup.[]